Cacing Mungkin bagi kebanyakan orang merupakan hewan yang menjijikkan dan lebih baik dijauhi namun bagi Kami cacing adalah berkah dan hewan yang paling mulia perkenalkan Saya Bpk. Sarjudi Owner dan pendiri Pondok Vitakap yang berdomisli di Yogyakarta tepatnya di Jln. Godean Km 15 Ngijon Sleman Yogyakarta 55562. Bisa saya Bilang Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa hewan yang dibilang menjijikkan tersebut multiguna.
Cacing dapat mengolah struktur tanah yang rusak dan mengubahnya menjadi pori-pori tanah menjadi rongga udara yang berguna bagi kesuburan tanah. Selain itu juga, Lendir dan kotoran cacing biasa kita sebut kascing sedangkan lendirnya itu lah yang sesungguhnya mempunyai khasiat mengobati yang sangat manjur selain juga menyuburkan tanah.
Tahukah anda?? Cacing sangat manjur mengobati sakit thypus, magh dan asam lambung. Selain penyakit di atas masih banyak sekali kegunaan cacing dalam ilmu pengobatan tradisional atau herbal. Tetapi banyak yang kurang tahu bahwa cacing dapat digunakan untuk bahan kosmetik. Selain itu juga cacing digunakan untuk bahan obat meliputi Thypus, stroke, darah tinggi dan rendah, dll.
Baca : Cara Membuat Antibiotik Unggas
Selain itu hampir semua jenis cacing banyak dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak ataupun sebagai pakan ternak. Karena cacing mengandung protein yang melebihi protein telur bahkan daging sekalipun. Di negara-negara maju, cacing diolah sebagai makanan, semisal kripik.
Namun bagi sebagian orang muslim untuk hal ini beberapa berpendapat mengharamkan untuk dikonsumsi namun terkecuali untuk obat jikalau tidak ada alternatif lain. bisa anda baca pendapat MUI mengenai berobat dengan cacing pada artikel saya Haramkah Berobat dengan Cacing?? Jadi untuk hal ini penulis tidak menyarankan tergantung kepercayaan masing-masing.
Cacing merupakan hewan multiguna dan cukup mudah untuk membudidayakan maupun mengembang biakkannya. banyak cara dan teknik untuk membudidayakanya. Cacing dapat dikembang biakkan dengan media kotoran sapi, gergajen atau serutan kayu sengon, atau menggunakan bonggol pisang yang sudah difermentasi, atau bisa juga memakai log jamur (tempat budidaya jamur). Ada baiknya semua media hidup cacaing tersebut akan lebih bagus difermentasi terlebih dahulu agar media matang dan tidak menimbulkan reaksi kimia yang menyebabkan cacing mati.
Bahkan trik yang di lakukan oleh anak saya dalam mengurangi bahkan bisa saya bilang cukup efektif untuk menghilangkan bau kotoran beberapa jenis ayam hias yang anak saya kembang biakkan. Yaitu dengan cara menaruh media dan cacing di bawah kandang ayam hias tersebut dan hasilnya cukup memuaskan mengurangi limbah sisa makanan ayam yang otomatis bisa di urai sekaligus menjadi makanan cacing tersebut.
Makanan cacing pun gampang, bisa memakai kotoran hewan, buah dan sayuran (busuk lebih baik). Terkadang beberapa orang memakai ampas tahu sebagai pakan. Mudah bukan? Cacing dewasa bertelur biasanya setiap dua minggu sekali, jadi setiap sebulan cacing dewasa dapat diambil, bekasnya dibagi menjadi 4 bagian kemudian diberi media. Empat bagian tersebut dalam waktu sebulan sdh banyak cacingya, biasanya umur dua bulan sudah bisa dijual.
 |
| Cacing Hasil Budidaya | Doc. Kursus Ternak Cacing Yogyakarta |
Tahukah anda?? Cacing sangat manjur mengobati sakit thypus, magh dan asam lambung. Selain penyakit di atas masih banyak sekali kegunaan cacing dalam ilmu pengobatan tradisional atau herbal. Tetapi banyak yang kurang tahu bahwa cacing dapat digunakan untuk bahan kosmetik. Selain itu juga cacing digunakan untuk bahan obat meliputi Thypus, stroke, darah tinggi dan rendah, dll.
Baca : Cara Membuat Antibiotik Unggas
Selain itu hampir semua jenis cacing banyak dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak ataupun sebagai pakan ternak. Karena cacing mengandung protein yang melebihi protein telur bahkan daging sekalipun. Di negara-negara maju, cacing diolah sebagai makanan, semisal kripik.
Namun bagi sebagian orang muslim untuk hal ini beberapa berpendapat mengharamkan untuk dikonsumsi namun terkecuali untuk obat jikalau tidak ada alternatif lain. bisa anda baca pendapat MUI mengenai berobat dengan cacing pada artikel saya Haramkah Berobat dengan Cacing?? Jadi untuk hal ini penulis tidak menyarankan tergantung kepercayaan masing-masing.
Cacing merupakan hewan multiguna dan cukup mudah untuk membudidayakan maupun mengembang biakkannya. banyak cara dan teknik untuk membudidayakanya. Cacing dapat dikembang biakkan dengan media kotoran sapi, gergajen atau serutan kayu sengon, atau menggunakan bonggol pisang yang sudah difermentasi, atau bisa juga memakai log jamur (tempat budidaya jamur). Ada baiknya semua media hidup cacaing tersebut akan lebih bagus difermentasi terlebih dahulu agar media matang dan tidak menimbulkan reaksi kimia yang menyebabkan cacing mati.
Bahkan trik yang di lakukan oleh anak saya dalam mengurangi bahkan bisa saya bilang cukup efektif untuk menghilangkan bau kotoran beberapa jenis ayam hias yang anak saya kembang biakkan. Yaitu dengan cara menaruh media dan cacing di bawah kandang ayam hias tersebut dan hasilnya cukup memuaskan mengurangi limbah sisa makanan ayam yang otomatis bisa di urai sekaligus menjadi makanan cacing tersebut.
Makanan cacing pun gampang, bisa memakai kotoran hewan, buah dan sayuran (busuk lebih baik). Terkadang beberapa orang memakai ampas tahu sebagai pakan. Mudah bukan? Cacing dewasa bertelur biasanya setiap dua minggu sekali, jadi setiap sebulan cacing dewasa dapat diambil, bekasnya dibagi menjadi 4 bagian kemudian diberi media. Empat bagian tersebut dalam waktu sebulan sdh banyak cacingya, biasanya umur dua bulan sudah bisa dijual.
Bagi anda yang membutuhkan bibit cacing maupun indukan cacing baik untuk dikembangbiakkan atau untuk diolah kembali dapat menghubungi Bpk. Sarjudi. Pondok Vitakap melayani pemesanan cacing dengan harga Rp 66.000,-/kg (harga tersebut fluktuaktif tergantung pasaran), harga tersebut juga belum merupakan ongkos kirim.
Artikel Terkait :
Artikel Terkait :
- Apa sih Manfaat Cacing?
- Halal Atau Haram Berobat Dengan Cacing
- Cara Ikut Kursus Ternak Cacing
- Fasilitas dan Biaya Kursus Ternak cacing
- Cara Budidaya Cacing Dengan Media Jerami Padi
